Wow! Mantan Napi yang Jadi Taipan Hotel Pernah Masuk Daftar Orang Kaya Singapura

Jakarta – Founder dan JAYA128 Ketua Eksekutif Banyan Group Ho Kwon Ping seorang taipan hotel yang pernah masuk daftar orang terkaya di Singapura. Tadinya seorang aktivis dan jurnalis hingga sempat dipenjara, Ho beralih profesi menjadi pengusaha hotel yang terkemuka.

Sumber :https://beritaindo24.com/
Dikutip dari Forbes, Minggu (26/1/2025), ia tercatat sebagai salah satu dari 50 orang terkaya di Singapura pada 2013. Kala itu, ia berhasil mendulang kekayaan mencapai US$ 345 juta atau Rp 5,6 triliun (kurs Rp 16.247).

Kekayaan Ho CUAN128 Kwon Ping meningkat seiring kenaikan saham jaringan hotel mewah miliknya, Banyan Tree Hotels and Resorts sebesar 25%. Momen itu menyusul peningkatan hunian properti miliknya di Thailand, tepatnya Bangkok dan Phuket.

Dilansir dari CNBC Anandatoto Login Make it, Banyan Group memiliki 12 merek global, lebih dari 80 hotel dan resor, beserta spa, galeri, dan tempat tinggal yang tersebar di lebih dari 20 negara. Perusahaan itu tercatat dalam Bursa Efek Singapura dengan pendapatan sebesar 328 juta dolar Singapura atau sekitar Rp 3,95 triliun (kurs 12.065) pada 2023. Kapitalisasi pasarnya sebesar 300 juta dolar Singapura atau setara Rp 3,6 triliun menurut data London Stock Exchange Group (LSEG).

Sebelum menjadi hotelier sukses, ia dulu seorang aktivis yang vokal menentang Perang Vietnam sampai pernah diskors kuliah saat menjadi mahasiswa di Universitas Stanford pada awal 1970-an. Ia pun memutuskan untuk kembali ke Singapura untuk wajib militer dan mengulang kuliah.

tulisannya yang menentang pemerintah membuatnya dijebloskan ke penjara. Ia dimasukkan ke dalam sel isolasi untuk menjalani hukuman penjara selama dua bulan pada 1977.

“Saya mulai menulis tentang politik Singapura yang tidak disukai pemerintah. Jadi, saya dipenjara berdasarkan Undang-Undang Keamanan Dalam Negeri karena pro-Komunis,” kata Ho dikutip dari CNBC Make It, Minggu (26/1/2025).

Setelah bebas, Ho kembali menjadi jurnalis di majalan yang sama dan pindah dengan istrinya ke Hong Kong. Pada 1981, ayahnya jatuh sakit, sehingga ia harus kembali ke Singapura dan melanjutkan bisnis keluarga.

Ayah Ho, Ho Rih Hwa adalah pengusaha yang ikut mendirikan Thai Wah Public Company dan memimpin Wah Chang Group, konglomerat yang beroperasi di seluruh Asia. Meski berasal dari keluarga yang berkecukupan, ia mengaku selalu suka memberontak dan ingin mandiri.

Ho menghadapi banyak kegagalan dan pelajaran ketika menjalankan bisnis keluarganya. Ia pun mendapat pencerahan untuk membangun mereknya sendiri ketimbang menjalankan campuran berbagai bisnis.

Pada 1984, Ho menemukan sebidang tanah pesisir yang luas di Teluk Bang Tao di Phuket, Thailand. Ia memutuskan untuk membeli lahan seluas lebih dari 550 hektare. Tanah terbengkalai itu bekas tambang timah menurut pernyataan resmi perusahaan.

Setelah beberapa tahun melakukan restorasi, Ho merancang dan mengembangkan beberapa hotel dan resort di lahan tersebut. Laguna Phuket, resor terpadu pertama di Asia, pun dibuka pada 1987.

“Kami merancang hotel pertama dan kami berhasil mendapatkan perusahaan Thailand untuk mengelolanya. Hotel kedua – Sheraton mengelolanya, lalu ketiga dan keempat, dan seterusnya,” kata Ho.

Ia membangun sejumlah vila pribadi yang masing-masing dilengkapi kolam renang. Saat itu belum ada konsep vila dengan kolam renang. Kemudian, Ho membuka resor mewah beserta spa pada 1994.

“Dan kemudian lahan terakhir tidak memiliki pantai (jadi) tidak ada yang ingin mengelolanya. Saat itulah saya mendapat ide dan berkata: Baiklah, karena tidak ada yang ingin mengelolanya … mengapa kita tidak memulai merek kita sendiri?” imbuhnya.

Pada 2006, Banyan Tree Asialive Holdings Limited memulai debutnya di Bursa Efek Singapura. Lalu, Banyan Group diluncurkan sebagai merek umum untuk portofolio multi-merek pada 2024.

Punya pertanyaan Luhurtoto soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *